Salah satu kelompok muslim terbesar di Amerika Serikat
bernama “Council on America-Islamic Relations” (CAIR) atau Dewan Pemersatu
Hubungan Amerika- Islam melihat bahwa penginjil terkemuka dari Billy Graham
Evangelical Association, Franklin Graham telah menyebarkan Islamophobia di negara itu.
Untuk itu CAIR meminta agar Franklin tidak diikutsertakan
dalam upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump
beberapa hari mendatang. “Jika Trump, benar-benar ingin menyatukan negeri ini seperti
yang dia janjikan di pidato kemenangannya, sudah seharusnya dia membatasi
orang-orang yang mendoakan dalam upacara penobatan hanya kepada pemuka agama
yang membawa kita kepada kesatuan, bukan yang memecah belah berdasar iman,” kata Direktur CAIR, Nihad Awad.
Dalam beberapa kesempatan Franklin pernah menyatakan
kekhawatirannya terhadap eksodus warga berpaham ekstrimis di AS. Hal tersebut
dipandang oleh beberapa kelompok HAM dapat menimbulkan sentimen sosial khususnya terhadap umat Muslim.
Franklin sendiri dijadwalkan akan mendoakan presiden
Trump dalam upacara pelantikan yang akan berlangsung tanggal 20 Januari ini. Bersamanya akan ada pemuka agama lainnya
seperti penginjil etnis Hispanik, Samuel Rodriguez, televangelist teologi
kemakmuran Paula White, hingga Kardinal Timothy Dolan, Rabbi Marvin Hier, dan
Uskup Wayne T. Jackson.